BUKA RAKOR INOVASI DAERAH & LAUNCHING INOVASI #BerAKSI, ASISTEN: SELURUH OPD SEGERA CIPTAKAN INOVASI

SHARE

Pangkalpinang - Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang menggelar Rapat Koordinasi Inovasi Daerah dan Launching Inovasi #BerAKSI (Bersama Kuatkan Riset dan Inovasi) Kota Pangkalpinang Tahun 2023 yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Rabu (1/11/2023).

Rakor sekaligus launching ini juga menghadirkan narasumber langsung dari Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN Kemendagri), Arzad Sectio, S.IP, MPA.

Turut hadir pula dalam kegiatan ini perwakilan dari seluruh OPD se- Kota Pangkalpinang.

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Suryo Kusbandoro dalam sambutannya mengatakan bahwa organisasi sektor publik memiliki peranan yang sangat penting bagi terselenggaranya pelayanan publik.

"Sebagai representasi dari sebuah daerah, organisasi publik berperan sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik," katanya.

Menurut Suryo, kinerja organisasi dan inovasi kebijakan sangat mendukung penerapan Good Corporate Governance.

Tak hanya itu, pemerintah pusat juga dalam beberapa tahun ini telah mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inovasi baik dalam tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, maupun bentuk inovasi lain yang menjadi kewenangan daerah.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Perwakilan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri atas kehadirannya dalam kegiatan Sosialisasi Inovasi Daerah dan Launching Inovasi BerAKSI (Bersama Kuatkan Riset dan Inovasi) Kota Pangkalpinang ini," ucap Suryo.

Oleh karena itu, Asisten berharap kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera berupaya menciptakan inovasi dalam pelayanan untuk bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah lain dalam berinovasi.

Dengan adanya inovasi ini, dia juga mengharapkan akan menjadi pemicu bagi seluruh OPD lingkup Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk selalu melakukan inovasi dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

“Kita mengharapkan inovasi ini bisa tercapai harapan kita bersama dalam mewujudkan pemerintahan yang baik. Semoga inovasi ini kedepannya  bisa lebih banyak lagi," tutup Suryo. 

Sedangkan Sekretaris Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Drs. Suparlan, M.M. menuturkan bahwa Pangkalpinang telah melaporkan Inovasi Daerah ini sejak tahun 2020 melalui pelaporan Innovative Government Award (IGA), yaitu penghargaan untuk Inovasi Pemerintahan.

“Tadi dikatakan oleh Pak Asisten bahwa kita punya kesempatan untuk berinovasi, baik dalam pelayanan publik, tata kelola pemerintahan maupun juga inovasi bentuk lain yang menjadi kewenangan daerah. Di tahun 2020, memang kita masih mampu meraih kategori yang Sangat Inovatif karena polanya pada saat itu untuk lebih menumbuhkan daerah agar lebih banyak berinovasi,” tuturnya.

Menurut Sekban, sebanyak 43 Inovasi Daerah yang dilaporkan pada 2020 itu memperoleh skor mencapai 1462.

“Pada saat itu, kalau skornya lebih dari 1000 saja sudah Sangat Inovatif. Pada saat pertama kita melaporkan, baru 11 Perangkat Daerah (PD) yang berpartisipasi,” terangnya.

Kemudian 2021, pihaknya menyandang kategori Inovatif dengan jumlah skor  59,02 dan sebanyak 25 Inovasi Daerah. Dalam penilaian ini, 15 PD yang ikut berpartisipasi.

Sementara 2022 menyabet kategori Inovatif yang memperoleh skor 50,21 dan sebanyak 40 Inovasi Daerah dengan 21 PD yang berpartisipasi.

“Untuk 2023 ini, penilaian mandiri kita di kategori Sangat Inovatif tapi ini belum finalisasi nanti oleh tim penilaian dari Kemendagri. Saat ini, ada 29 inovasi yang kami laporkan dengan skor sementara yang dinilai sesuai dengan rumusan yang ada 63,85, mudah-mudahan kalaupun ada penurunan tidak terlalu jauh,” kata Suparlan.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebanyak 21 PD yang berpartisipasi dalam penilaian IGA tahun 2023.

“Kami mendorong untuk seluruh Perangkat Daerah agar berinovasi. Terlebih, kepala daerah setiap tahun mengharapkan melalui edarannya bahwa setiap Perangkat Daerah harus memiliki satu inovasi kalau kita punya 34 Perangkat Daerah setidaknya ada 34 Inovasi,” imbuh Suparlan.

Disisi lain, Arzad Sectio dalam materinya memaparkan tentang  Kebijakan Penilaian Inovasi Daerah dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2023.

“Inovasi itu tidak nyaman ketika kita berubah karena ada tradisi dan kebiasaan yang ditanamkan, pasti asistensi akan tinggi,” papar Arzad, Alumni S2 Public Administration University of Leeds (2018-2019) ini .

Acara yang dihadiri ini di buka langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan dengan mengucapkan lafaz basmalah.

Selanjutnya, seluruh peserta Rakor ini diajak berdiri dan tangan membentuk huruf A yang merupakan simbol #BerAKSI. (BANG)